Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Tech & Trends » AI Vibe Coding: Ketika Shortcut Tanpa Skill Menghancurkan Karier

AI Vibe Coding: Ketika Shortcut Tanpa Skill Menghancurkan Karier

  • account_circle SaidWP - Blog
  • calendar_month Selasa, 29 Jul 2025
  • visibility 154
  • comment 0 komentar

AI Vibe Coding: Ketika Shortcut Tanpa Skill Bisa Menghancurkan Karier Developer Junior

Di era AI yang makin canggih, siapa sih yang gak tergoda untuk kerja lebih cepat dan efisien?

Tapi hati-hati. Di balik kenyamanan AI Vibe Coding, ada risiko besar yang sedang mengintai — khususnya buat kamu yang baru mulai karier sebagai developer.

Disclaimer: Artikel ini adalah terjemahan dan adaptasi dari tulisan Kaustubh Saini di FinalRoundAI.com. Tujuan kami hanya untuk edukasi dan membantu pembaca Indonesia memahami isu penting ini.

Apa Itu AI Vibe Coding?

AI Vibe Coding adalah istilah buat gaya ngoding “tanpa benar-benar ngoding.” Kamu cukup mendeskripsikan kebutuhan aplikasi ke AI (seperti ChatGPT, Cursor, atau Copilot), dan voila, kode jadi otomatis.

Awalnya, konsep ini dipakai buat proyek iseng akhir pekan. Tapi sekarang, banyak yang menjadikannya metode utama membangun produk.

Tanpa debugging, tanpa belajar konsep, dan kadang bahkan tanpa tahu apa yang terjadi di balik layar.

Kenapa Developer Junior Terpikat?

Jawabannya simpel: karena realita dunia kerja makin keras.

  • 94.000 pekerja tech di-PHK di 2025
  • Lowongan dev di AS turun 70%
  • Saingan makin banyak, skill makin dibutuhkan

Di tengah tekanan ini, vibe coding tampak seperti penyelamat. Gak perlu ngoding ribet, tinggal minta ke AI. Tapi justru di sinilah masalahnya bermula.

Baca referensi: https://www.finalroundai.com/blog/ai-tech-layoffs-mid-2025

Ilusi Produktivitas dari AI

Sebuah studi METR 2025 menunjukkan bahwa AI bukannya mempercepat, malah menurunkan produktivitas developer senior sebesar 19%. Ironisnya? Mereka justru merasa performanya naik 20%.

Ini menunjukkan adanya gap besar antara persepsi dan realita. Proses review, debugging, dan prompt ulang justru menyita waktu lebih banyak dari yang disangka.

Baca referensi: https://arxiv.org/abs/2507.09089

Ketika AI Vibe Coding Gagal Total

Contoh paling nyata datang dari developer indie yang membangun SaaS full menggunakan AI tanpa sentuhan tangan.

AI Vibe Coding

Awalnya ia pamer:

“SaaS saya dibangun 100% pakai Cursor. Tanpa nulis kode.”

Tak lama kemudian:

  • API bocor
  • Sistem billing bisa dibypass
  • Database kacau

Karena gak paham kodenya, dia gak bisa debug. Akhirnya… proyek tutup. Ini bukan kisah fiksi, ini nyata. Dan banyak vibe coder lain mungkin menuju ke arah yang sama.

Baca referensi: https://x.com/leojr94_/status/1901560276488511759

Masalah Terbesar: Kamu Gak Belajar Apa-Apa

Vibe coding cenderung melompati proses belajar. Padahal skill fundamental seperti:

  • Debugging
  • System architecture
  • Code review
  • Security & scalability
  • Konsep dasar pemrograman

…semua itu justru fondasi yang harus dibangun dulu. Tanpa itu, kamu cuma jadi code operator, bukan problem solver.

AI = Alat, Bukan Otak Kedua

AI bukan pengganti otakmu. Tapi kalau kamu tahu caranya, AI bisa jadi sayapmu.

AI terbaik adalah yang digunakan oleh developer yang sudah paham konteksnya. Misalnya:

  • Kamu tahu dasar CSS → AI bantu styling lebih cepat
  • Kamu ngerti auth flow → AI bantu implementasi JWT
  • Kamu ngerti struktur API → AI bantu dokumentasi

Tapi kalau kamu belum ngerti? Maka hasil AI bisa jadi jebakan. Gak bisa di-debug, gak bisa dimodifikasi, dan gak tahu kenapa itu dibangun begitu.

Risiko Jangka Panjang dari Vibe Coding

AI Vibe Coding

Kalau terus dilakukan tanpa pemahaman:

  • Skill kamu stagnan
  • Aplikasi rawan jebol
  • Technical debt menumpuk
  • Dokumentasi gak jelas
  • Legacy code tanpa arah

Bahkan ada istilah baru: Digital Archaeology. Programmer di masa depan bakal kayak arkeolog, nebak-nebak kenapa kode AI dibuat begitu, karena gak ada logika atau dokumentasi yang jelas.

Baca referensi:
https://x.com/karpathy/status/1886192184808149383
– https://techcrunch.com/2025/03/06/a-quarter-of-startups-in-ycs-current-cohort-have-codebases-that-are-almost-entirely-ai-generated/

Lalu Gimana Solusi yang Bijak?

Bukan berarti kamu harus stop pakai AI. Tapi:

Gunakan AI dengan cara ini:

  • Latihan coding tanpa AI secara rutin
  • Review semua output AI dan pelajari kenapa begitu
  • Tambahkan komentar penjelas untuk setiap kode
  • Pelajari cara AI menyelesaikan masalah → ambil logikanya
  • Fokus ke skill manusia: debugging, security, architecture

Jangan Jadi Korban Shortcut

Vibe coding memang menggoda. Tapi shortcut gak pernah benar-benar gratis. Yang jadi korban paling besar adalah kamu yang baru mulai, yang harusnya lagi menanam, bukan langsung memanen hasil instan.

Kalau kamu pengen bertahan di dunia tech, kamu harus bisa lebih dari sekadar “mengandalkan AI.” Kamu harus ngerti kenapa kodenya begitu, bagaimana sistemnya bekerja, dan gimana ngatasin error yang gak dijelaskan AI.

Kalau kamu serius ingin membangun skill, portfolio, atau produk digital, yuk bareng-bareng belajar dan berkembang.

Tim saidwp.com siap bantu:

  • Bikin website WordPress
  • Setup server & VPS
  • Migrasi aman dari shared hosting

Maintenance sistem kamu biar gak cuma vibe, tapi juga tahan banting.

Penutup: Yang Ngebut Belum Tentu Sampai Duluan

Kalau semua orang bisa bikin aplikasi dengan AI, maka tantangannya bukan lagi bikin aplikasi, tapi bikin aplikasi yang aman, scalable, dan bisa di-maintain.

Dan semua itu… butuh skill yang nyata.

AI bisa bantu kamu terbang. Tapi kamu harus tahu dulu cara mendarat.

Kalau kamu suka artikel ini, bagikan ke teman dev yang lagi tergoda “vibes”. Siapa tahu kamu baru aja nyelametin masa depan mereka. 😉

  • Penulis: SaidWP - Blog

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi


Rekomendasi Untuk Anda

  • Mengatur Tampilan Awal WordPress

    Panduan Mengatur Tampilan Awal WordPress: 7 Langkah Mudah Setelah Fresh Install

    • calendar_month Jumat, 10 Jan 2025
    • account_circle SaidWP - Post
    • visibility 257
    • 0Komentar

    Pelajari cara mengatur tampilan awal WordPress setelah fresh install dengan panduan langkah demi langkah.

  • Google Ai Devs
    Ai

    5 Proyek Seru dari Google AI Devs yang Bikin Kamu Ketagihan Coding!

    • calendar_month Minggu, 22 Jun 2025
    • account_circle SaidWP - Blog
    • visibility 208
    • 0Komentar

    Google AI Devs – Baru-baru ini saya scroll X dan nemuin thread super keren dari @googleaidevs yang bikin mata saya langsung berbinar. Mereka ngeluarin deretan proyek vibe coding pake Gemini yang bikin saya pengen langsung nyoba. Kalau kamu suka eksperimen dengan AI dan pengen bikin sesuatu yang unik, thread ini wajib banget kamu cek. Ada […]

  • cara optimasi cyberpanel

    Cara Optimasi CyberPanel: 10 Langkah Penting

    • calendar_month Jumat, 23 Agt 2024
    • account_circle SaidWP - Post
    • visibility 329
    • 0Komentar

    Pelajari cara optimasi cyberpanel terbaik untuk memastikan situs Anda lebih cepat dan efisien, dengan langkah-langkah praktis di panduan ini.

  • Dual Boot vs Virtual Machine

    Dual Boot vs Virtual Machine: Mana yang Lebih Cocok untuk PC Kamu?

    • calendar_month Rabu, 7 Mei 2025
    • account_circle SaidWP - Blog
    • visibility 319
    • 0Komentar

    Dual Boot vs Virtual Machine – Pernah nggak sih dengar temen ngegas soal dual boot atau virtual machine (VM) tapi bingung apa bedanya? Atau mungkin kamu sendiri lagi galau, pengen pasang Windows dan Linux di satu PC tapi takut ribet? Tenang, artikel ini bakal bongkar habis dua opsi ini dengan gaya yang nggak bikin ngantuk. […]

  • BillionMail v3.2 4:16 Play Button

    Update BillionMail v3.2: Fitur Baru, Lebih Pintar, Lebih Praktis!

    • calendar_month Sabtu, 12 Jul 2025
    • account_circle SaidWP - Blog
    • visibility 397
    • 0Komentar

    BillionMail v3.2: Fitur Baru, Lebih Pintar, Lebih Praktis! Kalau kamu sempat ngikutin update sebelumnya dari BillionMail v2.2 (yang udah aku bahas panjang lebar di sini), kamu pasti sadar betapa seriusnya tim pengembang dalam membangun sistem email open-source yang andal, aman, dan gampang diatur. Nah, setelah skip beberapa versi (v3.0 dan v3.1), akhirnya kita masuk ke […]

  • CUPS

    Critical CUPS Remote Code Execution Vulnerability: How to Secure Your Linux Server (4 Steps)

    • calendar_month Jumat, 25 Okt 2024
    • account_circle SaidWP - Post
    • visibility 246
    • 0Komentar

    Pendahuluan Common Unix Printing System (CUPS) merupakan salah satu layanan krusial yang digunakan untuk mengelola cetakan di sistem operasi Unix dan Linux. CUPS membantu server dan komputer dalam mengelola pekerjaan cetak, sehingga sangat penting di berbagai lingkungan, baik perkantoran hingga penggunaan rumahan. Namun, kehadiran kerentanan eksekusi kode jarak jauh (Remote Code Execution atau RCE) dalam […]

expand_less